Jumat, 19 Oktober 2012

TES PSIKOLOGI




Bagi sebagian besar orang memiliki pandangan tersendiri mengenai tes Psikologi. Bisa jadi  pandangan ini terbentuk karna adanya pengalaman dan pengetahuan yang mereka ketahui sebelumnya namun agar pandangan ini lebih terarah dan lebih jelas maka saya akan paparkan beberapa informasi seputar tes Psikologi yang mungkin dapat menjadi bahan yang bermanfaat untuk kita semua.
Dari beragam pengertian tes yang ada saat ini maka dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa sejatinya tes mengandung pengertian :
  1. Tes adalah prosedur sistematik, artinya mulai dari penyusunan item, pelaksanaan tes dan skoring sampai dengan interpretasi hasilnya menempuh langkah-langkah yang jelas dan tertentu.
  2. Tes berisi sampel perilaku, artinya bahwa butir-butir yang tercakup di dalam tes hanyalan sebgian kecil dari keseluruhan kawasan isi sasaran ukur (variable).
  3. Tes mengukur sampel perilaku, artinya bahwa yang diukur secara langsung dengna tes adalah perilaku yang tampak, yang dianggap sebagai manifestasi atau padanan dari sasaran ukur yang sesungguhnya.

MACAM-MACAM TES PSIKOLOGI
Seperti yang telah kita ketahui bersama bahwa ada banyak ragam tes Psikologi yang digunakan pada saat ini,namun untuk lebih mempermudah kita dapat melihat skema berikut ini :


Berikut ini adalah pengklasifikasian tes Psikologi menurut Cronbach, yaitu :
  • Maximum Performance Test , yaitu tes yang mengukur performansi maksimal (performansi atau kinerja terbaik yang mungkin ditunjukkan oleh individu). Tolak ukurnya adalah aspek kognitif.
  • Typical Performance Test, yaitu tes yang mengukur aspek tertentu dari kepribadian (aspek non kognitif).


KETERBATASAN TES PSIKOLOGI
Dalam kenyataanya tidak hanya kelebihan yang dimiliki oleh beberapa alat tes Psikologi, namun pengukuran Psikologi pun memiliki banyak masalah ataupun keterbatasan-keterbatasan yang antara lain meliputi :
  1. Sifat atribut Psikologi. Atribut Psikologi bersifat latent atau tersembunyi, sehingga tidak dapt dibandingkan secara langsung dengan alat ukurnya. Oleh karnanya agar atribu psikoli itu dapat diukur perlu dicarikan padanannya dengan variable manifest (yang tampak).
  2. Alat ukur dan cara pengukuran.Ketepatan kita dlam merumuskan kesepadanan variable manifest dengan atribut psikologisnya sangat menentukan alat ukur dan cara ukurnya.
  3. Kondisi subjek ukur. Aspek perilaku yang menjadi padanan dari atribut psikologis yang menjadi sasaran ukur selalu melekat pada individu dan tak bisa dipisahkan, dan bagaimana individu berperilaku dipengaruhi oleh kondisi individu pada saat itu.
  4. Pelaksanaan pengukuran. Hasil pengukuran dipengaruhi oleh faktor pelaksanaan pengukuran (meliputi suasana saat pengukuran, keadaan suhu dan tempat pelaksanaan).
  5. Profesionalisme pengukur. Pelaksanaan tes Psikologi menuntut prosedur yang baku, karena itu pelaksanaannya disampei dipengaruhi oleh suasana dan keadaan tempat, jugan sangat ditentukan oleh kemampuan professional tester. Kemampuan professional ini diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan khusus.

Demikian informasi seputar tes Psikologi kali ini semoga dapat bermanfaat dan menjadi masukan yang dapat memberi inspirasi baru untuk meminimalisir keterbatasan yang ada serta dapat meningkatkan aspek lain yang mungkin belum pernah disinggung oleh beberapa tes psikologi sebelumnya.

1 komentar:

  1. waaaaahhh...pengetahuan yang berharga dan "fresh", saya suka dengan tambahan pengetahuan baru memperkaya perkulihan kita dan pengetahuan banyak orang....tulisannya apik pula, weleh weleh weleh...saya harus banyak belajar dari Ibu Rizma ini...tetap berbagi ya...

    BalasHapus